Amerika Serikat mendesak China, Kamis (11/9/2011), agar 
mengembalikan kebebasan seorang blogger Ran Yunfei (43) sehari setelah 
dia diperbolehkan meninggalkan penjara. Meski telah keluar dari tahanan,
 selama enam bulan ke depan Ran masih tetap dikenai "tahanan rumah", dan
 hal itu diprotes AS.           
Ran ditahan pada 20 Februari 
atas tuduhan "menyulut subversi". Saat itu, melalui situs sosial di 
dunia maya, dia mengajak seluruh rakyat Chian bergabung dalam protes 
antipemerintah. Dia merujuk aksi protes yang telah menggelorakan kawasan
 Timur Tengah dan Afrika Utara, yang ditandai tumbangnya rezim di 
Tunisia dan Mesir.           
Penulis berusia 43 tahun itu adalah
 salah satu dari puluhan penulis dan aktivis yang ditahan Beijing karena
  kegiatannya dinilai mengancam supremasi tunggal Partai Komunis yang 
berkuasa. Pada hari Rabu, Ran telah diperbolehkan pulang ke rumahnya 
setelah menjalani tahanan. Meski demikian, selama enam bulan dia kenai 
tahanan rumah.           
"Kami mendesak Pemerintah China agar 
sepenuhnya mengembalikan lagi kebebasan pribadi Ran Yunfei. Dia harus 
diperlukan sesuai dengan komitmen China di bawah Deklarasi Hak Asasi 
Manusia Universal," kata juru bicara Kedutaan AS di Beijing.  
          
Sikap AS itu muncul beberapa hari sebelum Wakil 
Presiden AS Joseph Biden akan mengunjungi Chengdu. Biden dijadwalkan 
akan mengunjungi kota kelahiran Ran itu pada  20-21 Agustus. Dia akan 
datang bersama Duta Besar AS yang baru untuk China, Gary Locke.  
          
Pada hari Selasa, artis China, Ai Weiwei, seorang 
kritikus terkemuka terhadap pemimpin Komunis China dan aksinya didukung 
para diplomatik AS, menggunakan Twitter untuk memohon dukungan bagi Ran 
dan aktivis HAM, Wang Linhong.          Wang, seorang wanita berusia 56 
tahun, diseret ke pengadilan di Beijing pada Jumat besok dengan dakwaan 
"menciptakan gangguan" pada Maret ketika dia bersama tiga aktivis lain 
memprotes di luar pengadilan di Fuzhou, kota di China selatan.
http://internasional.kompas.com/read/2011/08/11/16281692/AS.Desak.China.Beri.Kebebasan.Blogger 








0 comments
Posts a comment